Hahaha. Maling!
Tapi kok budiman? Hahaha
Penasaran? Kenalan yuk dengan si Maling. Hahaha
Rumah Sutarmin als Mas Min, 39 tahun, warga Dusun Teluk Nibung, Desa Pantai Cermin Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumut, Senin (15/9) sekira pukul 19.00 Wib kemarin disantroni maling. Saat itu rumah pengusaha bakso ini sedang dalam keadaan kosong. Seperti biasanya Mas Min malam itu sedang berjualan Bakso di Kelurahan Pekan Tanjung , sedangkan anak istrinya lagi menunaikan sholat tharawih di mesjid samping rumah mereka.
Saat pulang dari Sholat Tharawih inilah istri Sutarmin baru menyadari bahwa rumah mereka telah disantroni maling, sebab pintu dapur yang menghubungkan dapur dengan ruangan tamu terlihat terbuka. Kemungkinan besar si maling masuk dari jendela dapur yang juga terlihat sedikit terbuka.
Menyadari rumahnya kemalingan, Istri Sutarmin spontan berteriak sehingga mengagetkan tetangga dan warga kampung lainnya yang saat itu baru selesai sholat tharawih. Mendengar teriakan tersebut, puluhan warga spontan berlari dan masuk di kegelapan malam untuk mencari si Maling di sekitar rumah Tarmin.
Sebelum istri mas Tarmin berteriak, seorang warga dusun tersebut bernama Hendra, 28 tahun, sempat melihat 2 orang yang mencurigakan sedang berlari ke kebun di belakang rumah Mas Tarmin. Menurut Hendra, satu dari dua orang tersebut menggunakan kain sarung untuk menutupi wajahnya. Hendra juga mengaku tidak berani terus mengikuti sebab hanya seorangg diri.
Namun ada yang unik dan sangat menarik dari kasus pencurian ini. Ternyata si maling termasuk dalam kategori “Maling Budiman” sebab hanya mencuri sebahagian uang milik Mas Tarmin. Istri Mas Tarmin juga mengaku heran dihadapan warga yang malam itu berkumpul dirumahnya, sebab dari 3 lokasi uang simpanan suaminya yang mencapai puluhan juta rupiah, si Maling hanya mengambil sebahagian kecil yaitu sekitar 400 ribu rupiah. Hal inilah yang membuat Istri Mas Tarmin dan warga tidak habis fikir. 400 ribu dan jika maling benar 2 orang maka dibagi dua.
Sikap si maling ini mendatangkan sejumlah opini dari warga. Ada yang benci namun ada juga yang merasa kasihan pada si maling. Seorang warga mengatakan bahwa si maling mungkin sangat terpaksa mencuri untuk memberi makan anaknya yang mungkin sudah kelaparan dan untuk itu Istri Mas Tarmin dimintanya untuk mengikhlaskan uangnya yang hilang. Ada juga yang berbisik-bisik mengatakan mungkin Mas Tarmin selama ini tidak membayar zakat.
Namun yang paling jengkel atas sikap maling ini mungkin adalah para maling lainnya dan mantan maling. Menurut mereka, dengan tidak menguras habis harta si korban maka maling satu ini termasuk maling yang tidak mematuhi Kesepakatan Bersama Maling (KBM) dan jelas telah melanggar AD/ART Perkumpulan Maling Profesional dan Amatir Indonesia (PMPAI) dengan saksi dipecat dengan tidak hormat.
Salam Human. Hahaha
Saat pulang dari Sholat Tharawih inilah istri Sutarmin baru menyadari bahwa rumah mereka telah disantroni maling, sebab pintu dapur yang menghubungkan dapur dengan ruangan tamu terlihat terbuka. Kemungkinan besar si maling masuk dari jendela dapur yang juga terlihat sedikit terbuka.
Menyadari rumahnya kemalingan, Istri Sutarmin spontan berteriak sehingga mengagetkan tetangga dan warga kampung lainnya yang saat itu baru selesai sholat tharawih. Mendengar teriakan tersebut, puluhan warga spontan berlari dan masuk di kegelapan malam untuk mencari si Maling di sekitar rumah Tarmin.
Sebelum istri mas Tarmin berteriak, seorang warga dusun tersebut bernama Hendra, 28 tahun, sempat melihat 2 orang yang mencurigakan sedang berlari ke kebun di belakang rumah Mas Tarmin. Menurut Hendra, satu dari dua orang tersebut menggunakan kain sarung untuk menutupi wajahnya. Hendra juga mengaku tidak berani terus mengikuti sebab hanya seorangg diri.
Namun ada yang unik dan sangat menarik dari kasus pencurian ini. Ternyata si maling termasuk dalam kategori “Maling Budiman” sebab hanya mencuri sebahagian uang milik Mas Tarmin. Istri Mas Tarmin juga mengaku heran dihadapan warga yang malam itu berkumpul dirumahnya, sebab dari 3 lokasi uang simpanan suaminya yang mencapai puluhan juta rupiah, si Maling hanya mengambil sebahagian kecil yaitu sekitar 400 ribu rupiah. Hal inilah yang membuat Istri Mas Tarmin dan warga tidak habis fikir. 400 ribu dan jika maling benar 2 orang maka dibagi dua.
Sikap si maling ini mendatangkan sejumlah opini dari warga. Ada yang benci namun ada juga yang merasa kasihan pada si maling. Seorang warga mengatakan bahwa si maling mungkin sangat terpaksa mencuri untuk memberi makan anaknya yang mungkin sudah kelaparan dan untuk itu Istri Mas Tarmin dimintanya untuk mengikhlaskan uangnya yang hilang. Ada juga yang berbisik-bisik mengatakan mungkin Mas Tarmin selama ini tidak membayar zakat.
Namun yang paling jengkel atas sikap maling ini mungkin adalah para maling lainnya dan mantan maling. Menurut mereka, dengan tidak menguras habis harta si korban maka maling satu ini termasuk maling yang tidak mematuhi Kesepakatan Bersama Maling (KBM) dan jelas telah melanggar AD/ART Perkumpulan Maling Profesional dan Amatir Indonesia (PMPAI) dengan saksi dipecat dengan tidak hormat.
Salam Human. Hahaha
0 comments:
Posting Komentar