Suatu saat seorang pemuda di belahan bumi eropa melakukan pendakian  ke bukit terdekat dari kota kecil dimana ia tinggal, yang ada  dipikiranya hanya satu, ingin melihat kota tempat ia dilahirkan dari  tempat yang lebih tinggi agar dapat melihat seberapa luas kota yang ia  tinggali.
Dengan susah payah pemuda itu akhirnya berhasil mendaki bukit dan menemukan sebuah dataran kecil dimana terdapat sebuah batu besar.
Dengan susah payah pemuda itu akhirnya berhasil mendaki bukit dan menemukan sebuah dataran kecil dimana terdapat sebuah batu besar.
Sambil mengatur nafas ia mencoba menaiki batu besar itu dan duduk  diatasnya,  “Ah… inikah kota ku itu?” Ucapnya sambil menarik nafas  panjang kemudian mengeluarkannya dengan segera… Namun apa yang ia lihat  tidak akan pernah seorang pun mempercayainya, selang beberapa detik  tiba-tiba pemandangan kota yang sedang ia lihat itu berubah, menjadi  pemandangan pada jaman yang tidak ia ketahui. Kota modern yang ia lihat  berubah menjadi pemandangan sebuah kerajaan, lengkap dengan benteng,  bendera, sampai pasukan berkuda yang ia lihat berkeliaran disekitar  benteng itu…
Beberapa detik ia tak sanggup menggerakan badannya, dan  terbengong-bengong dengan apa yang ia lihat… Namun beberapa detik  kemudian pemandangan berubah kembali menjadi kota kecil yang ia  tinggali.
Di tempat lain, seorang Ibu yang sedang menyaksikan pemandangan  aktifitas orang yang sedang hilir mudik di jalan melalui jendela  rumahnya, terkaget ketika pemandanganya berubah menjadi jaman ketika  Nazi berkuasa, pasukan Nazi yang sedang melakukan baris-berbaris, hingga  peralatan perang ia lihat melalui jendela kecilnya.
Cerita diatas adalah salah satu fenomena alam yang membuat kita dapat  melihat kembali kejadian pada masa lalu… (diceritakan kembali dari  majalah Intisari, tapi saya lupa edisi tepatnya)
Berbincang dengan sahabat saya sewaktu di Panti, Muhammad Imansyah,  setidaknya membuka mata saya akan beberapa artikel yang pernah saya  baca mengenai Mesin Waktu. Beberapa teori tentang mesin waktu ini pernah  dikemukakan oleh para ahli fisika, yang telah terlebih dahulu dengan  dibuka oleh Albert Einstein melalui teori relativitas umum yang menjadi  fenomena hingga sekarang.
Kemungkinan bahwa kita dapat berjalan-jalan ke masa lalu banyak ditegaskan oleh beberapa ilmuwan seperti Daniel Greenberger dari City University of New York dan Karl Svozil  dari Vienna University of Technology dari Austria. Namun menurut  pendapat mereka, kita tidak dapat mengubah sejarah yang telah  digariskan. Contohnya, bila kita telah berjalan ke masa lalu dan menemui  orang tua kita, mustahil kita dapat menggagalkan kelahiran kita, dan  dapat mengubah sejarah bahwa kita telah dilahirkan. Silakan baca  mengenai teori ini pada halaman berikut: Mesin Waktu, Wormholes and Time Travel, Teori-teori Fisika mesin Waktu, Mesin Waktu Albert Einstein dan Experimen Philadelphia.  Teori paradoks kembar yang dikemukakan oleh peneliti menyebutkan bahwa  orang yang beada di luar angkasa memiliki lebih muda daripada yang  berada di bumi, pada teori lain, orang yang bepergian kearah timur  dengan cepat memiliki usia seperberapa nanodetik lebih muda dari pada  yang diam.
Dari beberapa tulisan yang saya baca diatas, banyak dikemukanan bahwa  inti dari perjalanan waktu adalah kecepatan cahaya, dimana bila kelak  kita dapat menembus rekor kecepatan cahaya, maka perjalanan waktu itu  mungkin dilakukan.
“pung, aku barusan dari toilet”, tukas sahabat  saya itu, “dan aku dapet inspirasi, bisa ngga kita melihat masa lalu  kita? dengan bantuan teknologi modern jawabnya adalah BISA”. Saya serius  menyimak. “Ngga percaya? coba liat kembali foto dan video yang kita  buat, itu semua adalah rekaman cahaya, foto = cahaya, fotografi =  menggambar dengan cahaya. Kalo fotonya bergerak namanya video, itu  cahaya yang direkam oleh teknologi buatan manusia. Dan hukum fisika  menyatakan cahaya tersebut tidak bisa dimusnahkan, dia hanya pergi  menjauh. Dan (cahaya yang menjauh) itulah yang akan kita tonton nanti di  akhirat, berarti cerita tentang akhirat teh bukan khayalan, semua bisa  dibuktikan dengan pengetahuan modern”. Mungkin ini hanya pemikiran dan  asumsi awam kami berdua, tapi tiada yang tak mungkin kecuali atas  kehendak-Nya. Wallahu a’lam bishshawab…
Khayalan saya tentang mesin waktu ini tetap sama, bila satu saat saya  bisa kembali ke masa lalu, saya ingin kembali ke masa Sekolah Dasar,  saya ingin menemui seorang sahabat kecil saya waktu itu…
Bagaimana dengan Anda?
Salam Human. hahaha 


16.16
Bejo

5 comments:
apa kabar sob ? :))
waah , asik juga nih kalau ada mesin waktu jadi bisa tahu sama siapa nnti saya akan nikah . hehehehe ;))
salam human . hahaha
Serius banget ne bejo copas bikin artikel,hehe
saya pengen....em...apa ya....belum kepikiran nih..
@Chandra: hahaha human juga
@Bang anton: hehehe sekali sekali
@Sepanyol: hahaha
ulasan yg mantap!
Posting Komentar